Faktor Munculnya Pergolakan di Negara-negara Timur Tengah



Dunia sudah memasuki era modern, arus globalisasi sudah tidak dapat dibendung lagi. Hubungan antar negara telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap negara jika ingin mempertahankan eksistensi dan memajukan negaranya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa konflik di suatu negara dapat mempengaruhi kehidupan ekonomi di berbagai negara. Masyarakat di Timur Tengah dengan didominasi oleh bangsa arab mengakibatkan kultur pemerintahan yang ada di negara tersebut sebagian besar adalah diktator. Salah satu faktor historis karena di wilayah tersebut yang dahulu bersistem kekerajaan.

      Konflik timur tengah antara Palestina-Israel
Palestina adalah sebuah nama untuk wilayah barat Syiria, yaitu, wilayah yang terletak di bagian barat Asia dan bagian pantai timur Laut Tengah. Sebagaimana diketahui oleh para arkeolog bahwa kota yang pertama kali dibangun dalam sejarah manusia adalah kota Ariha yang terletak di timur laut Palestina yang dibangun kira-kira 8000 tahun SM[1]. Palestina pada awalnya memang merupakan tanah air bagi bangsa Israel yaitu dari tahun 1000 SM-135 M.
Sumber konflik masalah Palestina-Israel dapat dilihat dari dua hal: 
Pertama, segi agama. Agama-agama besar dunia yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi, menganggap wilayah Palestina sebagai tempat suci bagi mereka. Di Palestina terdapat Tembok Ratapan yang amat dihormati menurut Yudaisme, sementara bagi umat Kristen tempat tersuci di kawasan itu adalah Gereja Kuburan Suci yang didirikan sebagai tanda bagi tempat penyaliban, pemakaman, dan juga kebangkitan Yesus, sedangkan umat Islam menganggap kota Yerusalem sebagai tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah, karena di sini terdapat Masjidil Aqsha tempat Nabi Muhammad SAW melakukan Mi’raj[2].
Kedua, segi sejarah. Sejarah juga menjadi faktor penyulut konflik Palestina-Israel, karena tempat-tempat di Israel terdapat situs-situs bersejarah yang berkaitan dengan agama dan tempat tinggal orang-orang Yahudi, Islam, dan juga Kristen. Sampai sekarang ini, baik orang Yahudi, Islam dan Kristen banyak berkunjung ke daerah ini untuk beromantisme dengan tempat tinggal nenek moyang dan nabi-nabi mereka[3].
Hingga kemudian berdirinya Negara Israel pada tahun 1948 yang mendapat penolakan terutama dari rakyat Palestina. Mereka kemudian membentuk kelompok-kelompok gerakan anti Israel salah satunya yaitu HAMAS.
HAMAS semakin populer ketika berhasil menyandera dua serdadu Israel tahun 1989. Akibatnya, beliau ditahan bersama ratusan anggota Hamas lainnya pada tanggal 18 Mei 1989; Tekanan yang keras dari para pejuang Palestina memaksa Pemerintah Israel membebaskan Syekh Ahmad Yassin; Beliau dibebaskan melalui perjanjian antara pemerintah kerajaan Yordania dengan Israel. Dengan perjanjian itu, beliau dibebaskan dengan pertukaran dua antek Yahudi yang ditahan di Yordania karena mencoba membunuh kepala Biro Politik Hamas, Khaled Mashal[4].

Berikut beberapa faktor munculnya pergolakan di negara-negara Timur Tengah:
·         Konflik antar masyarakat pada konflik timur tengah
Dalam konteks konflik antar masyarakat banyak terjadi di lokasi yang mengalami akskalasi konflik yang sangat tinggi.  Pola ini tidak bias dilepaskan dari persoalan konflik di tingkat negar. Artinya jika suatu negaraa memiliki kerawanan konflik maka akan mengalami efek spiral ke masyarakat. Kasus yang memngemuka terjadi daerah palestina , Iraq maupun di Israel. 
Untuk kasus palestina konflik sering terjadi ketika faksi-faksi perlawanan di palestina mendapatkan posisisi yang delematis akibat hasil perundingan yang ditempuh oleh otoritas palestina terhadap Israel. 

·         Perbatasan
Ada kecendrungan pola konflik perbatasan yang berkembang di timur tengah banyak di sebabkan oleh dua factor: pertama,  factor alamiah yakni  konflik perbatasan yang disebabkan oleh kondisi perbatasaan yang memungkinkan proses migrasi anatar Negara berjalan dengan intensif. Hala ini bias dipahami karena area perbatasan antar Negara tidak dibatasi oleh alam[5].
Kedua, artificial yakni konflik perbatasan yang disebabkan oleh adanya perubahaan perbatasan sebelumnya setelah ada kebijakan baru. Salah satu variable yang sangat dominan adalah kebijan pemerintah colonial yang sering kai membuat garis perbatasan dengan menabrak garis-garis perbatasan alamiah seperti etnis, sungai, gunung[6].


[1] Muhsin Muhammad Saleh, Palestina: Sejarah, Perkembangan, dan Konspirasi, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), 13.
[2] Zis Muzaid, Konflik Timur Tengah Sebagai Strategi Mengukuhkan Eksistensi Israel, (Depok: Jurnal PKTTI, 2008), 29-30
[3] Ibid.
[4] Tiar Anwar Bachtiar, HAMAS: Kenapa Dibenci Amerika, (Jakarta: Hikmah, 2006), 83-86.
[5] Suwandono. Ahmadi sidiq, resolusi konflik di dunia islam. Yogyakarta: graham ilmu, 2011, Hlm. 130
[6] Ibid. Hlm, 130-131.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Pembaharuan Pemikiran dan Pembaharuan Rasyid Ridha